rabies

5 Fakta Pulau Timor NTT dihantui Wabah Rabies, Satu Korban Jiwa

Posted on

ZULUBAZEPulau Timor NTT dihantui wabah rabies menjadi perbincangan hangat saat ini, sebab sudah memakan korban yang mengakibatkannya tewas. Dilaporkan setidaknya ada satu orang yang meninggal dunia karena terinfeksi oleh virus tersebut.

Untuk mencegah agar kasusnya tidak meluas lagi, maka Balai Karantina Pertanian Kelas I di Kupang, sudah menutup Pulau Timor dari HPR. Ini dikenal juga sebagai lintas Hewan Pembawa Rabies, yang mana akses untuk anjing, kera dan kucing tidak diperbolehkan lagi.

Pulau Timor ditutup dari HPS dilakukan sejak hari selasa 30/5/2023, baik untuk jalur laut, udara juga pintu lintas batas negara atau PLBN. Instruksi ini diberikan oleh Yulius Umbu Hunggar.

Baik HPR yang keluar atau masuk dari pulau tersebut akan dilarang sementara waktu. Bertujuan untuk menjaga agar penyakit rabies yang sedang mewabah tidak menyebar ke pulau lainnya juga negara tetangga.

Terkait dengan Pulau Timor NTT dihantui wabah rabies ini ada sejumlah fakta yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber.

 

Fakta Pulau Timor NTT Dihantui Wabah Rabies

Mengetahui saat ini Pulau Timor mengalami kasus wabah yang bisa dibilang dapat meluas, membuat pemerintah setempat tidak memberikan akses secara leluasa memasukinya. Apalagi setelah kejadian tersebut menewaskan satu orang karena terinfeksi oleh penyakit anjing gila. Dan berikut ini beberapa faktanya;

  1. Korbannya Bertambah Jadi 139 Orang

Melansir dari antaranews, dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kab. Timor Tengah Selatan, melaporkan jumlah warga yang terkena gigitan anjing rabies ini sudah menjadi 139 orang.

Bahkan kini satu orang tengah dirawat di rumah sakit karena memmiliki gejala rabies. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Ia juga mengatakan bahwa jumlah korban yang mengalami gigitan dari anjing rabies ini terus bertambah.

Meskipun sebelumnya pemerintah kabupaten sudah mengeluarkan status kejadian luar biasa terkait rabies pada daerah tersebut. Data menyebutkan jumlah 139 orang tersebut hasil update pada Sabtu 4/6/2023 lalu.

Sementara untuk hari minggu kemarin masih terus dilakukan pendataan lebih lanjut. Dengan data 139 orang tersebut, diluar dari satu orang yang sedang dirawat secara intensif di rumah sakit.

Kemudian 18 lainnya dinyatakan memiliki gejala khas dari rabies, dan sisa lainnya masih dinyatakan tidak bergejala untuk sementara waktu. Karena 121 korban tersebut, gigitannya masih terbilang baru. Kasus rabies itu tersebar di 32 kecamatan yang tersebar di 43 desa berbeda-beda.

 

  1. Terjalin Kolaborasi Pemerintah

Untuk menindak lanjuti dari kasus yang sudah terbilang gawat ini. kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I, yakni Yulius Umbu mengajak pihak pemerintah untuk bergandeng tangan dan berkolaborasi secara serius.

Ia mengajak pemerintah daerah juga pusat untuk bisa mengendalikan wabah rabies ini, terutama pada episentrum wabah Flores juga TTS. Dirinya juga mengatakan gubernur NTT yakni Vektor B Laiskodat, sudah mengeluarkan surat himbauan.

Begitu juga dengan bupati TTS sudah mengeluarkan ada pernyataan Kejadian Luar Biasa rabies. Dan selama masa KLB tersebut, ternyata kasus gigitan terus saja bertambah, kecamatan serta desa yang tertular menjadi lebih luas.

 

  1. Pulau Timor Diisolasi

Dan buntut dari kejadian ini, Pulau Timor pun diisolasi yakni dengan menutup lalu lintas HPR. Tidak boleh membawa keluar atau masuk anjing, kucing, dan kera di luar pulau tersebut.

Adanya intrusi ini dilakukan agar menjaga rabies ini tidak menyebar ke pulau lain serta negara Timor Leste. Penutupan ini sambil terus menunggu hingga wabah serta penetapan kawasan Karantina Rabies yang disampaikan Kementerian Pertanian.

Penutupan ini terjadi pada berbagai jalur, baik laut, udara, juga PBLN RI. Pemerintah setempat berusaha mengendalikan wabah tersebut agar tidak semakin luas penyebarannya, maka dari itu dilakukan isolasi tempat.

 

  1. 12 Ekor Anjing Rabies Mati dengan Sendirinya

Bupati TTS yakni Eugsem Pieter dalam pesan tertulisnya ia menyampaikan setidaknya ada 122 ekor anjing rabies yang mati dengan sendirinya dalam beberapa hari terakhir. 11 ekor berasal dari desa Fenun dan satu ekor algi dari Fatulunu.

Kemudian ada lima ekor anjing rabies yang ada di Fenun, Kualaeu juga Fatulunu yang sudah dibunuh oleh masyarakat. Sebab anjing-anjing tersebut merupakan anjing liar serta diduga sudah terinfeksi oleh virus rabies.

Dari jumlah anjing-anjing tersebut, korban yang tergigit juga bertambah. Selain itu untuk desa-desa lainnya belum diketahui secara pasti bagaimana dari anjing rabies lainnya. Yang pasti pihak pemerintah terus meminta masyarakat berhati-hati.

 

  1. Ditetapkan Sebagai Kejadian Luar Biasa dan Pendapat Kemenkes

Fakta lainnya terkait dengan kasus ini, sudah ditetapkan sebagai KLB atau Kejadian Luar Biasa oleh Bupati Timor Tengah Selatan.  Sebab kasusnya memang cukup mengerikan, banyak orang terpapar rabies oleh anjing yang sudah terinfeksi tersebut.

Maka tidak heran jika ditetapkan menjadi KLB. Sampai saat ini kemungkinan jumlah korbannya bisa bertambah dan bisa saja semakin meluas jika tidak patuh pada aturan yang ditetapkan pemerintah.

 

Kemenkes mengungkapkan jika COVID-19 menjadi salah satu faktor dari Pulau Timor NTT dihantui wabah rabies, karena saat pandemi merebak vaksinasi hewan menjadi terhenti dan efektifitasnya juga menurun pada hewan. (redaksivisitorbet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *