ZULUBAZE – Data pelayanan AP I sepanjang kuartal-III 2023 mengalami pemulihan usai pandemi Covid-19 lalu sempat menurun. Bahkan dari data terbaru laporan AP I atau Angkasa Pura 1 sudah melayani 51 juta lebih pergerakan penumpang. Pengambilan data dari 15 bandara yang di bawah pengelolaan AP I mulai dari Januari sampai September 2023.
Pertumbuhannya sangat besar bahkan hampir 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Melihat lagi data tahun lalu pergerakan penumpang ada di angka 36 juta saja. Artinya tingkat pemulihan ekonomi dan bisnis sudah mulai berlangsung. Penjelasan terkait pergerakan dan pelayanan AP I akan dibahas lagi di bawah ini:
Bandara dengan Pergerakan Paling Aktif Kuartal-III 2023
Bali menjadi kota wisata paling favorit bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Wajar jika akhirnya Bali menjadi bandara paling aktif sepanjang kuartal-III 2023 dengan pergerakan penumpang mencapai 16 juta. Kategori penumpang yang datang ke Bali terbagi menjadi dua yakni domestik serta internasional.
Lalu di urutan kedua ada Bandara Juanda Surabaya sebagai kota yang terkenal dengan cici Surabaya medok. Rute domestik di Surabaya lebih dominan dibandingkan rute internasional dengan rasio perbandingan 8:2.
Mungkin kamu tidak menyangka jika bandara paling sibuk AP I adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 7 ribu lebih penumpang. Hampir sama dengan Bandara di Surabaya, mayoritas penumpangnya adalah rute domestik bukan internasional yang tidak mencapai jutaan.
Trafik pemulihan setelah pandemi Covid-19 sangat terlihat di berbagai bandara di atas. Tingkat recovery rate mencapai angka di atas 85% yang tak terprediksi sama sekali. Balikpapan masuk sebagai bandara dengan recovery rate nya sampai dengan mendekati 100%.
Krisis Masyarakat Terkini usai Pandemi
Fakta bahwa pandemi berakhir memang terdengar menjadi kabar menarik secara sekilas. Namun kenyataannya ada krisis pangan terbaru yang membuat masyarakat mulai panik. Harga makanan pokok seperti beras melonjak sangat tinggi, El Nino yang membuat cuaca terik juga memperparah kondisi.
Kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia terjadi sehingga masyarakat Indonesia harus bekerja keras mendapatkan air. Kabarnya musim panas segera berakhir mendekati akhir tahun tapi faktanya sampai sekarang masih sama.
Faktor krisis makanan dan air membuat masyarakat akhirnya memilih untuk menyimpan uang demi kebutuhan. Andai krisis kekeringan dan makanan tidak terjadi maka peluang besarnya masyarakat tidak terlalu berhemat. Dampak positif bagi AP I adalah tingginya mobilitas di sejumlah bandara dan pemulihan 100% bisa terwujud.
Peningkatan Mobilitas Penumpang di AP II
Mari melihat Angkasa Pura lainnya khususnya AP II yang ternyata juga mengalami peningkatan penumpang. Target untuk penumpang yang diberikan kepada tiap perusahaan cukup tinggi dengan recovery cepat memadai.
Jakarta juga memiliki bandara internasional dengan mobilitas tinggi. Program penyeimbangan kapasitas atau rebalancing capacity bahkan Indonesia lakukan di terminal penumpang. Jika AP I tadi mengelola 15 bandara maka AP II lebih banyak yakni 20 bandara termasuk dua bandara di Jakarta.
Harga jual tiket pesawat yang lebih mahal daripada perjalanan darat menjadi alasan utama kenapa masyarakat lebih pilih jalur darat. Terdapat kesan khusus bahwa pengguna pesawat adalah kalangan menengah ke atas padahal faktanya tidak. Kelas ekonomi yang ditawarkan Angkasa Pura I dan II harganya masih bersaing dengan kendaraan darat.
Itulah data yang didapatkan terkait pelayanan AP I dan sekilas tentang AP II. Jadikan tiap penumpang terkesan usai menggunakan pesawat yang disediakan oleh perusahaan tempat kamu kerja. Dengan begitu kamu merasa bangga serta sukses menjalankan pekerjaan. (redaksi: situs slot terpercaya )