beragam jenis virus polio

Perbedaan Virus Polio Tipe 1,2 dan 3 Sekaligus Penanganannya                           

Posted on

ZULUBAZETahukah kamu bahwa terdapat perbedaan virus polio tipe 1,2 dan 3 yang perlu kamu ketahui. Poliomielitis merupakan penyakit yang menular dengan mudah apalagi pada anak-anak yang usianya 5 tahun. Sistem saraf akan diserang hingga menyebabkan kelumpuhan bisa terjadi.

Terdapat tiga jenis virus polio yang bisa menyerang yakni tipe 1, 2 dan 3 dan ketiganya punya perbedaan tersendiri. WHO juga sudah membedakan ketiga jenis virus polio di atas dengan detail supaya penanganannya lebih mudah. Yang wajib diketahui juga bahwa ketiga serotype virus polio belum punya antigen yang sama. Berikut penjelasan lebih lengkap tentang perbedaan tiga virus polio hingga penanganannya:

Sifat Disik dan Dasar Genon Polio

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa antara ketiga virus polio memiliki antigen virus yang tidak sama. Artinya, virus satu bisa ditangani dengan vaksin A namun tidak dengan yang lainnya. Kekebalan tersendiri dari serotype polio menjadi tantangan tenaga medis untuk menyelesaikannya.

Tahun 2015 lalu, virus polio liar tipe 2 telah diberantas sehingga penyebarannya bisa dihambat. Terakhir kali virus polio 2 terdeteksi adalah tahun 1999 di India lalu setelahnya tidak ada sama sekali. Sama halnya dengan virus polio tipe 3 yang sudah berhasil diberantas pada tahun 2019 lalu.

Deteksi adanya virus polio tipe 3 adalah pada tahun 2012 lalu setelahnya hanya menyisakan polio tipe 1. Sayang sekali kasus polio kembali terdeteksi di Indonesia yakni di daerah Jawa Tengah dan Timur. Bahkan, penyebaran polio bukan lagi tipe 1 yang belum diberantas melainkan tipe 2 yang terakhir ditemukan di India.

 

Mewaspadai Gejala Polio Sejak Dini

Mayoritas orang atau anak yang terinfeksi polio tidak merasakan gejala sama sekali sehingga tidak disadari. Beberapa diantaranya mengalami gejala seperti gejala flu ringan sehingga tidak curiga menderita polio. Sakit tenggorokan, demam, diare, mual dan muntah adalah gejala yang dialami oleh penderita polio.

Sangat jarang virus ini menyerang ke bagian otak dan sumsum tulang belakang tapi tentu bisa menyebabkan gejala lebih serius. Meningtis adalah salah satu gejala paling umum bisa terjadi dan menginfeksi meninges. Selaput di sekitar otak dan sumsum tulang bekalang juga bisa terjadi.

Kelemahan atau kelumpuhan otot bisa terjadi hingga menghancurkan sel saraf sebagai pengendali otot. Tubuh akan jadi lemas dan tidak bisa bergerak sama sekali atau paralisis. Jiwa akan terancam bahkan memengaruhi otot pernapasan dan seseorang tidak bisa bernapas seperti asma.

 

Imunisasi Wajib Dilakukan

Terakhir terkait dengan imunisasi yang wajib dilakukan oleh anak khususnya bagi bayi. Virus polio masuk kategori sebagai human enterovirus yang bereplika pada usus dan dikeluarkan lewat tinja. Cara masuk virusnya sendiri melalui mulut artinya adalah makanan yang masuk dalam tubuh.

Perlu diketahui juga bahwa virus polio masih belum ada obatnya sampai sekarang. Pengasuh atau orang tua wajib tahu pencegahan virus polio sejak dini dengan cara imunisasi. Untuk vaksinnya ada dua jenis yakni vaksin polio tetes dan vaksin polio suntik yang maksimal diberikan pada bayi 9 bulan.

Datangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin terbaik oleh dokter demi pencegahan. Imun tubuh perlu dijaga khususnya bagi para lansia dan juga bayi yang baru lahir. Bayangkan saja, virus polio 2 yang dahulu sudah habis peredarannya kini sudah mulai muncul lagi di Indonesia.

 

Jadi itulah dia perbedaan virus polio yang dikategorikan dalam 3 jenis serta pencegahan terbaik. Mengingat belum ada pengobatan polio maka lebih baik datangi dokter jika mengalami gejalanya. (redaksi: agen slot online )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *