israel bombardir

Makin Kejam! Pasukan Israel Bombardir Rumah Sakit Gaza

Posted on

ZULUBAZEPerang semakin panas, perlawanan Hamas di awal Oktober dianggap sebagai pemicu amarah Zionis. Sempat meminta keadilan atas warga sipil yang jadi korban, kini Israel bombardir rumah sakit Gaza dimana isinya warga sipil Palestina. Seperti apa kondisinya saat ini bisa Anda simak penjelasan berikut.

Israel Bom Rumah Sakit, Mayat Bergelimpangan

Diketahui rumah sakit Al Ahli yang jadi sasaran pengeboman berisi warga sipil yang kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.

Mengutip keterangan dari juru bicara Kementerian Kesehatan yakni Ashraf Al-Qudra, rumah sakit Baptis Al Ahli telah jadi sasaran serangan udara. Sebanyak lebih dari 500 orang tewas atas kejadian tersebut.

Berdasarkan rekaman yang beredar di sosial media, mayat bergelimpangan di halaman rumah sakit hancur tersebut.

Reporter Anadolu mengatakan saat kejadian ada ribuan warga Palestina di rumah sakit itu. Tak hanya yang sedang dirawat, banyak juga yang merupakan pengungsi di sana. Juru Bicara militer Israel justru memberikan keterangan yang mencengangkan atas kejadian ini.

Katanya laporan serangan udara tersebut masih dalam peninjauan, bahkan belum memiliki semua informasi tentang serangan ke rumah sakit Baptis Al Ahli.

Di sisi lain, kelompok militan Hamas menyebutkan bahwa penargetan rumah sakit termasuk dalam gerakan genosida. Belakangan bermunculan dukungan dari kelompok non-pemerintah dan pemimpin dunia terhadap Palestina.

Bagi mereka apa yang dilakukan Israel seperti bombardir dan blokade total ke jalur Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional. Bahkan tergolong dalam kejahatan perang.

 

500 Orang Tewas Termasuk 11 Jurnalis

Sejak awal perlawanan pasukan Hamas, hingga kini sudah ada 11 jurnalis yang tewas di medan pertempuran dan 2  lainnya hilang. Sementara itu, serangan udara yang dilancarkan pasukan Israel telah melukai lebih dari 20 jurnalis di sana,

Komite Kebebasan yang bekerja sama dengan Sindikat Jurnalis Palestina telah merilis laporan pada 15 Oktober lalu.

Isinya adalah laporan bahwa sebanyak 11 jurnalis Palestina telah didokumentasikan tewas akibat serangan udara sejak 7 Oktober. Lebih dari 20 orang jurnalis dilaporkan luka-luka dan yang paling parah ada di Gaza.

Dalam laporan yang dirilis, beberapa wartawan Palestina dilaporkan terluka akibat penembakan, pemblokiran liputan, penahanan hingga penyerangan oleh pasukan Zionis.

Laporan yang sama mengungkap adanya ancaman terhadap banyak p

eliput berita hingga muncul hasutan di platform media sosial. Isinya adalah seruan penghapusan jurnalis dan gambaran Israel sebagai teroris dan penyabotase.

 

Dampak Pengeboman Israel Ke Rumah Sakit Gaza

Satu persatu langkah tegas mulai diambil oleh beberapa pemimpin negara di dunia atas serangan yang telah dilakukan Israel.

Menteri Luar Negeri Kolombia yakni Alvari Leyva meminta Duta Besar Israel meninggalkan negaranya akibat konflik dengan Hamas. Keputusan tersebut diambil sehari setelah Presiden Kolombia Gustavo Petro mengancam akan menangguhkan hubungan dengan negara Zionis itu.

Alasannya karena negara Yahudi tersebut memutuskan menghentikan ekspor bahan keamanan ke negara Kolombia.

Melalui Presidennya, negara ini juga menyatakan kecaman terhadap bombardir yang dilakukan di Gaza. Dampaknya, Zionis pun enggan mengekspor amunisi senjata ke Kolombia karena dukungan yang mereka layangkan ke Palestina.

Penghentian ekspor dilakukan setelah Petro menolak untuk mendukung Genosida yang dilakukan Israel dan berjanji akan mengirim bantuan ke Gaza.

 

Truk Bantuan Untuk Gaza Dikirim Ke Perbatasan Mesir

Menurut keterangan saksi mata, truk bantuan untuk warga jalur Gaza mulai dikirim dari Al Arish, Semenanjung Sinai menuju Penyeberangan Rafah. Pernyataan resmi dari Bulan Sabit Merah Mesir juga telah mengonfirmasi bahwa truk berisi makanan hingga medis mulai bergerak menuju perbatasan Mesir.

Masyarakat Bulan Sabut Merah Mesir adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan bantuan untuk Gaza.

Pada 15 Oktober lalu, badan ini telah mengumumkan bahwa bantuan dari Turki Uni Emirat Arab dan Yordania telah sampai. Berangkat dari Bandara Internasional Al Arish, bantuan segera didistribusikan ke rakyat Gaza.

Ratusan truk berisi sejumlah ton makanan juga datang dari Koalisi Nasional untuk Pekerjaan Pembangunan Sipil.

Sejak Operasi Badai Al Aqsa dilancarkan, blokade besar-besaran dilakukan oleh pemerintah dan militer Israel terhadap masyarakat Gaza. Komunitas Internasional ramai-ramai mendesak agar blokade tersebut dibuka.

Mereka juga mendesak Mesir agar memberi izin untuk mengirim bantuan melalui Rafah yang telah disetujui oleh pemerintah Kairo.

Walau bantuan mulai berdatangan melalui perbatasan Mesir dan Gaza, namun pemerintahnya sama sekali tidak memberi izin melarikan diri ke negaranya.

 

Korban Jiwa Di Gaza Terus Bertambah

Disebut serangan balasan atas Operasi Badai Al Aqsa, apa yang dilakukan militer Israel sudah keluar batas. Bombardir yang dilakukan ke wilayah Gaza sudah menewaskan korban lebih dari yang dilakukan Hamas ke Tel Aviv beberapa waktu lalu.

Sejak 7 hingga 16 Oktober 2023 total ada 2670 korban tewas di Gaza yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara korban serangan Hamas di Israel mencapai 1400 korban jiwa. Serangan udara yang udara yang dilancarkan Israel bahkan telah menimbun lebih dari 1000 orang di bawah reruntuhan.

 

Demikian informasi terkait berita Israel bombardir rumah sakit Gaza, menyebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan. (redaksi: situs judi bola )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *