ojol

Ojol Protes Sulit Beli Motor Listrik Subsidi

Posted on

ZULUBAZEKehadiran motor listrik menjadi terobosan terbaru yang cukup menguntungkan bagi banyak pihak. Terutama bagi para ojol, sebab lebih mudah dalam proses pengoperasiannya serta tidak sulit untuk mengisi bahan bakarnya.

Ya, berbeda dengan motor umumnya, yang menggunakan BBM untuk bahan bakar maka motor listrik hanya menggunakan baterai isi ulang. Jadi tidak perlu lagi membeli BBM dan antre lebih lama.

Tinggal cabut baterainya dan ganti dengan baterai penuh. Meski kehadirannya memudahkan sekali dan lebih hemat, tapi para ojol protes sulit beli motor listrik subsidi. Keluhan ini muncul belakangan ini dan membuat banyak media membicarakannya.

 

Ojol Protes Sulit Beli Motor Listrik

Ojol sendiri merupakan lapisan masyarakat yang menyambut positif sekali kehadiran dari motor listrik di Indonesia. Mereka sangat berharap jika adanya subsidi tersebut memudahkan pekerjaan mereka sebagai ojek online.

tapi ternyata tidak semua ojol bisa mendapatkan atau merasakan program ini secara keseluruhan. Subsidi motor listrik juga belum tepat sasaran serta lebih sulit untuk didapatkan dan tidak masuk akal. Beberapa hal terkait dengan subsidi ini menjadi pertimbangan bagi para ojol;

 

1. Hemat Daripada Motor Konvensional

Para ojol mencoba untuk beralih mengambil motor subsidi listrik, karena dianggap lebih bisa menghemat biaya pengeluaran. Seperti kita ketahui penggunaan motor konvensional cukup sulit untuk bersaing di lapangan.

Karena mulai meningkatnya jumlah driver ojek online, serta naiknya harga BBM menjadi pertimbangan untuk mulai beralih. Banyak pihak ojol ingin mencoba motor listrik karena dari pemerintah juga sudah disediakan subsidinya.

 

2. Harga STNK Mahal

Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan tersebut, ada hal yang membuat para ojol terkejut dan tidak habis pikir dengan pemerintah. Sehingga mereka pun memutuskan melakukan protes bagi pihak yang bersangkutan.

Sebab dalam praktek lapangan, saat para ojol datang ke beberapa showroom; Seliis, United, Volta dan lainnya untuk biaya mendapatkan mahal.  Untuk memiliki motor tersebut STNK-nya saja seharga Rp 3.000.000 – 4.000.000.

Jadi banyak ojol yang mengeluhkan, dari mana letak subsidinya jika harga STNK saja sudah semahal itu. Ojol sendiri kebanyakan dari masyarakat kelas bawah menuju menengah, dimana perekonomiannya kurang bahkan bisa dikatakan tidak stabil.

 

3. Syarat Mendapatkannya Rumit

Tidak hanya terkait dengan harga STNK terbilang mahal, proses mendapatkan motor listrik subsidi juga terbilang rumit sekali. Apalagi bagi mereka yang hanya tinggal di kontrakan saja, karena salah syaratnya meliputi; penerima bansos

Kemudian juga pemilik rumah dengan listrik 450 – 900 VA serta memiliki KUR. Sangat sulit sekali, terlebih saat ini kebanyakan kontrakan atau rumah sudah menggunakan token listrik dan tambahan biaya lainnya juga semakin membengkak.

 

4. Berharap Protes Sampai ke Jokowi

Banyak pihak ojol yang berharap agar suara mereka sampai ke Jokowi, arus bawah seperti mereka sangat antusias sekali dengan kehadiran motor listrik ini. Karena setiap hari menggunakan motor, maka dari itu mereka sangat mendukung.

Tapi dengan keadaan seperti ini pihak ojol merasa diberatkan. Belum lagi dengan biaya baterai yang mencapai 7,5 – 10 juta dan membuat pihak ojek online semakin bingung untuk beralih atau tidak.

Padahal sudah bahagia tapi justru malah banyak sekali jebakan di dalam subsidi tersebut. Inilah yang membuat banyak ojol protes sulit beli motor listrik subsidi. (redaksislot deposit pulsa tanpa potongan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *